Ø
Metode
eksternal
·
Memiliki gagasan dan pendekatan baru
·
Bekerja mulai dengan lembaran bersih
dan memperhatikan spesifikasi pengalaman
·
Tingkat pengetahuan dan keahlian
tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang
FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PROSES SELEKSI
- Fungsi SDM lain: spt standar kompensasi,
- Pertimbangan hukum :persentase wanita,non
diskriminasi,peraturan t kerja
- Waktu yang dimiliki untuk mengambil keputusan
(pendek,waktu panjang)
- Hirarki organisasi
- Tipe organisasi: pemerintah,swasta,LSM
- Kwalitas pelamar
- Jumlah, komposisi dan ketersediaan tenaga kerja
- Dipengaruhi ekonomi, sosial, politik
- Undersupply vs oversupply tenaga kerja
- Unqualifed vs
qualified employee
Proses seleksi
dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
·
Wawancara
awal : mengeliminasi pelamar yang tidak
memenuhi persyaratan.
·
Review
lamaran dan resume
·
Tes
Seleksi: untuk memperkirakan kemampuan
kinerja,identifikasi sikap atau keahlian tertentu yang tdk terlihat pada waktu
wawancara
2.
staffing adalah salah satu tugas dari HRD dalam memilih karyawan maupun
calon karyawan yang akan ditempatkan diposisi yang akan menjadi tanggung jawab
mereka sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan. Contoh :
·
Dalam merekrut karyawan yang pertama
dilakukan adalah member informasi tentang lowongan pekerjaan, kemudian
penyeleksian berkas dan interview mapun ter tertulis. Setelah mereview hasil
interview dan hasilnya memuaskan, barulah mengadakan perjanjian kontrak kerja
·
Dalam pengangkatran karyawan yang
pertama dilakukan adalah melihat kinerja selama 2tahun kebelakang. Melihat report
dari dept.head masing-masing dan mengadakan tes yang dilakukan oleh dept.head
dan bagian HRD. Setelah itu barulah memulai untuk pengangkatan karyawan.
3. Rekrutmen
Internal
Mengisi
posisi yang lowong dengan calon dari dalam memiliki banyak keuntungan. Pertama,
sebenarnya tidak ada penggantian untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
seorang calon. Karenanya seringkali lebih aman untuk mempromosikan karyawan
dari dalam. Calon dari jalan juga mungkin lebih berkomitmen kepada perusahaan
kandidat dari dalam juga membutuhkan lebih sedikit prientasi dan pelatihan dari
pada kandidat dari luar (Dessler,2003:111)
Sumber-sumber
internal meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk
dipromosikan, dipindahtugaskan atau diretasi tugasnya, serta mantan karyawan
yang bisa dikaryakan dipanggil kembali (Schuer & Jakson,1996:232)
Untuk
melakukan rekrutmen internal kegiatan yang populer dan banyak digunakan
diantaranya adalah (Nawawi,2000:175) :
a) Rencana suksesi
Rekrutmen
ini merupakan kegiatan yang difokuskan pada usaha mempersiapkan pekerja untuk mengisi
posisi-posisi eksekutif. Program yang sangat strategis bagi sebuah
organisasi/perusahaan, ini pada umumnya diselemggarakan secara informal. Untuk
itu perlu dilakukan identifikasi para pekerja untuk mendapatkan yang memiliki
potensi tinggi dalam bidang bisnis. Pekerja itu diberi kesempatan memperoleh
kesempatan setingkat eksekutif, baik sebagai pelatihan atau melalui pengalaman
langsung yang berdampak untuk pengembangan karier, maupun untuk menguji
kemampuannya sebelum menempati posisi penting dilingkungan
organisasi/perusahaan.
b) Penawaran
terbuka untuk satu jabatan (job posting)
Rekrutmen
terbuka ini merupakan sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggi untuk
mengisi jabatan yang kosong, dengan memberikan kesempatan pada semua pekerja
yang berminat. Semua pekerja yang berminat untuk mengisi jabatan untuk
menyampaikan permohonan untuk mengikuti seleksi intrn. Cara ini baik untuk
mengisi kekosongan eksekutif tingkat bawah, guna menghindari penempatan yang
bersifat subyektif.
c) Perbantuan
pekerja
Rekrutmen
internal dapat dilakukan melalui perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari
unit kerja lain (pekerja yang ada). Kemudian setelah selang beberapa waktu
lamanya apabila pekerja yang diperbantukan merupakan calon yang cocok/tepat dan
sukses, maka dapat diangkat untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut.
Perbantuan pekrja ini merupakan sumber tenaga kerja intern yang penting untuk
semua tingkatan jabatan, karena merupakan pekerja yang sudah mengenal secara
baik organisasi/perusahaan tempatnya bekerja. Untuk itu pembayaran upah harus
sesuai dengan jabatan baru serta insentif-insentif lainnya, agar motivasi untuk
bekerja secara efektif dan efisien cukup tinggi.
d) Kelompok
pekerja sementara
Kelompok pekerja sementara (temporer) adalah sejumlah tenaga kerja yang diperkerjakan dan
diupah menurut keperluan, dengan memperhitungkan jumlah jam atau hari kerja.
Salah satu diantaranya adalah dengan sistem kontrak, yang akan diakhiri jika
masa kontrak selesai.
e) Promosi
dan pemindahan
Rekrutmen
yang paling banyak dilakukan adalah promosi untuk mengisi bersifat horizontal.
Kekosongan pada jabatan yang lebih tinggi yang diambil dari pekerja yang
jabatanya lebih rendah. Disamping itu terdapat pula kegiatannya dalam bentuk
memindahkan pekerja dari satu jabatan ke jabatan yang lain yang sama
jenjangnya. Dengan kata lain promosi bersifat vertikal, sedang pemindahan.
ekrutmen Eksternal
Perusahaan
tidak selalu bisa mendapatkan semua karyawan yang mereka butuhkan dari staf
yang ada sekaarang, dan terkadang mereka juga tidak ingin. Rekrutmen ekstenal
adalah proses mendapatkan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja di luar
organisasi atau perusahaan.
Sumber
rekrutmen eksternal meliputi individu-individu yang saat ini bukan merupakan
anggota organisasi. Manfaat terbesar rekrutmen eksternal adalah bahwa jumlah
pelamar yang lebih banyak dapat direkrut. Hal ini tentunya mengarah kepada
kelompok pelamar yang lebih besar dan kompeten daripada yang normalnya dapat
direkrut secara internal. Pelamar dari luar tentu membawa ide, teknik kerja,
metode produksi, atau pelatihan yang baru ke dalam organisasi yang nantinya
akan menghasilkan wawasan baru kedalam profitabilitas. Setiap organisasi atau
perusahaan secara periodik memerlukan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja
diluar organisasi atau perusahaan. Pasar tenaga kerja merupakan sumber tenaga
kerja yang sangat berpariasi. Beberapa bentuknya adalah (Nawawi,2000:178)
a. Hubungan denga universitas
Universitas
atau perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan
tenaga kerja sesuai dengan lapangan kerja yang terdapat dimasyarakat. Dengan
demikian berarti universitas merupakan sumber tenaga kerja yang dapat
dimafaatkan oleh organisasi atau perusahaan, untuk mengisi jabatan dibidang
bisnis/produk lini dan jabatan penunjangnya.
b. Eksekutif mencari perusahaan
Sering
terjadi sebuah perusahaan memerlukan eksekutif senior untuk mengisi jabatan
penting, dengan menawarkan upah/gaji yang kompetetif dibandingkan dengan
perusahaan sejenis sebagai pesaingnya. Rekrutmen tersebut jika sulit dipenuhi,
sekurang-kurangnya perusahaan dapat mengangkat konsultan ahli, yang dapat
diperoleh diberbagai lembaga, khususnya peruruan tinggi. Rekrutmen ini jika
dibandingkan dengan cara lain, ternyata relatif mahal.dengan pengangkatan
konsultan, pembiayaan dapat lebih ditekan karena dapat dibatasi waktunya dalam
penetapan perjanjian.
c. Agen tenaga kerja
Rekrutmen
eksternal lainnya dapat dilakukan melalui agen tenaga kerja, yang memiliki
calon dengan berbagai kualifikasi dan kualitasnya. Untuk itu
organisasi/perusahaan hanya menyampaikan karekteristik calon yang diinginkan.
Organisasi/perusahaan membayar agen apabila ternyata calon yang diajukan
disetujui dan diangkat sebagai eksekutif.
d. Rekrutmen dengan advertensi
Rekrutmen
eksternal dapat dilakukan dengan cara mengadventasikan tenaga kerja yang
diperlukan. Untuk keperluan itu dapat dipergunakan surat kabar lokal, termasuk
majalahk,radio dan televisi, bahkan melalui surat yang disampaikan secara
langsung pada calon.
.
Bentuk
lain rekrutmen yang dapat digunakan adlah sebagai berikut:
a) Teman/famili pekerja
Cara
ini adalah memberikan kesempatan kepada pekerja untuk mencalonkan seseorang
yang dikenalnya, dengan ketentuan harus melalui seleksi agar memperoleh tenaga
kerja yang kualifaid, cara ini disebut juga “rekrutmen dari mulut ke mulut”
yang mungkin merupakan rekrutmen internal dan mungkin pula bersifat eksternal.
b) Kantor penempatan tenaga kerja
Di
Indonesia dalam rangka menyalurkan tenaga kerja yang sangat besar jumlahnya,
ternyata pemerintah ikut berperan aktif dalam membantu pencari kerja untuk
mendapatkan pekerjaan. Untuk itu organisasi/perusahaan dapat meminta bantuan
atau bekerja sama dalam merekrut tenaga kerja baru melalui daftar tunggu
pencari kerja. Setiap calon dipanggil untuk mengikuti seleksi, agar diperoleh
tenaga kerja yang kompetetif.
c) Balai latihan keterampilan
Balai
latihan keterampilan bertugas membantu pencari kerja untuk memeperoleh
keterampilan kerja tertentu. Dari balai ini dapat diperoleh sejumlah calon yang
direkomendasi, namun jika jumlahnya melebihi kebutuhan dapat dan perlu pula
diseleksi melalui proses yang obyektif.
d) Organisasi profesional
Sebuah
organisasi/perusahaan tidak mustahil untuk meminta bantuan atau bekerjasama
dengan organisasi profesional yang relevan, dalam usaha merekrut tenaga kerja
yang kualifaid.
Berdasarkan
uraian diatas, masing-masing sumber rekrutmen baik sumber intenal maupun sumber
eksternal mempunyai keuntungandan kelemahan, seperti yang dikemukakan oleh
Schuler dan Jackson (2006:239) sebagai berikut:
Sumber
internal
Keuntungan meliputi:
1. Semangat kerja yang lebih baik
2. Penilaian kemampuan yang lebih baik
3. Biaya lebih rendah untuk lowongan
tertentu
4. Motivasi yang lebih tinggi untuk
berkinerja lebih baik
5. Pengisian lowongan lebih cepat
Kerugianya, meliputi:
1. Rasa lekat pada lingkungan lama yang
sudah diakrabi
2. Menimbulkan masalah semangat kerja
bagi yang tidak dipromosikan
3. Menimbulkan pertikaian politik
promosi
4. kebutuhan
akan program pengembangan managemen dan pelatiha yang mendesak
5. Menghambat ide-ide baru
Sumber
eksternal
Keuntungannya meliputi :
1. “darah baru” perspektif baru
2. Biaya yang lebih rendah daripada
melatih seorang professional
3. Tidak ada kelompok politik yang
beraliansi dalam organisasi
4. Kemungkinan membawa rahasia pesaing
wawasan baru
5. Membantu memenuhi kebutuhan
kesempatan kerja sama
Kerugian, meliputi:
1. Kemungkinan
memilih orang yang tidak cocok, akan menimbulkan masalah semangat kerja bagi
calon karyawan internal yang tidak terpillih
2. Penyesuaian atau orientasi
memerlukan waktu yang sama
3. Kemungkinan membawa perilaku lama
yang kurang baik
.
Formulir lamaran
Formulir lamaran dirancang sendiri oelh
organisasi/perusahaan dalam rangka menggali berbagai macam informasi dari para
pelamar sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan tersebut. Menurut Siagan
(2006:126) secara umum formulir lamaran dapat menggali informasi tentang
delapan hal, yaitu:
1. Data pribadi,
2. Status pelamar,
3. Keahlian dan keterampilan,
4. Riwayat pengalaman,
5. Latar belakang kemiliteran,
6. Piagam penghargaan,
7. Kegemaran atau hobi, dan
8. Referensi
Data pribadi, digunakan untuk mempermudah pengenalan diri pelamar,
khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Data-data tersebut meliputi nama
lengkap , alamat tempat tinggal, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin,
status perkawinan, jumlah tanggungan, penyakit yang pernah diderita dan
sebagainya.
Status pelamar, menanyakan apakah yang bersangkutan sekarang bekerja atau
tidak, tujuan melamar, kesiapan mulai bekerja apabila diterima, jenis
pekerjaan/jabatan yang dilamarnya, bersedia ditempatkan dimana saja, jumlah
imbalan yang diharapkan dan sebagainya.
Keahlian dan keterampilan, untuk lebih memudahkan dalam menempatkan para pelamar
sesuai dengan pengetahuan dan keterampilannya. Informasi yang perlu digali
meliputi: (1) tingkat pendidikan tertinggi yang pernah dicapai, (2) nama-nama
dan alamat sekolah yang pernah dimasuki, (3) pelatihan yang pernah diikuti, (4)
keahlian atau keterampilan khusus yang dimiliki, dan sebagainya.
Riwayat kpenglaman, untuk mengetahui apakah pelamar adalah seorang yang dapat
diharapkan meriti karir di organisasi yang bersangkutan atau senang
berpindah-pindah. Data yang diperlukan meliputi nama dan organisasi yang
memperkerjakannya, lamanya bekerja, literatur jabatan, sifat dan jenis
pekerjaan, gaji permulaan, dan gaji terakhir.
Kegemaran atau hobi, akan digunakan oleh perusahaan sebagai sarana mendekatkan
dengan para relasi, melalui kegemaran atau hobi dari para relasinya tersebut.
Referensi, pelamar diminta memberikan beberapa nama, alamat, pekerjaan
dan jabatan orang-orang tertentu yang mengenal pelamar dengan baik. Mengenal
dengan baik artinya orang-orang tersebut dapat memberikan informasi yang
factual dan obyektif mengenai diri pelamar, kepribadiaanya, sifat-sifatnya,
kemauannya dan informasi lain ynag dianggap relevan.
.
G. Kendala-kendala rekrutmen
Kiranya
perlu ditekankan terlebih dahulu bahwa dalam menjalankan tugasnya mencari
calon-calon pegawai, para pencari tenaga kerja suatu organisasi harus menyadari
bahwa menghadapi berbagai kendala.kendla-kendala ini muncul dari organisasi
yang bersangkutan sendiri, kebiasaan mencari tenaga kerja sendiri, dan
faktor-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan dimana organisasi
bergerak ( Siagian, 2006:104).
faktor-faktor organisasional
beberapa kebijaksanaan yang meungkin menjadi kendala dalam
proses rekrutmen antara lain:
kebijaksanaan promosi dari dalam.dengan kebijaksanaan ini lowongan-lowomgan yang ada diisi
oleh para pekerja yang sudah menjadi karyawan organisasi, tentunya para pencari
tenaga tidak usah lagi mencari sumber-sumber tenaga diluar organisasi. Sehingga
kemungkinan memperoleh tenege baru dengan pandangan baru ,pendekatan baru,
keahlian, dan keterampilan baru sangat terbatas.
Kebijaksanaan tentang imbalan. Dengan kebijaksanaan ini para pencari tenaga kerjabaru
hanya dapat menawarkan tingkat penghasilan tertentu kepada para pelamar
berdasarkan kebijaksanaan yang berlaku bagi organisasi.
Kebijaksanaan tentang status
kepegawaian.maksud dari kebijaksanaan ini ialah
ketentuan tentang apakah para pegawai harus bekerja penuh bagi organisasi
ataukah dimungkinkan bekerja separuh waktu. Dengan kebijaksanaan seperti ini
para pencari tenaga kerja hanya mencari pelamar yang bersedia bekerja secara
purna waktu bagi organisasi yang akan memperkerjakannya.
Rencana sumber daya manusia. Rencana ini memberi petunjuk tentang lowongan yang bagaimana
sifatnya yang diisi dari dalam dan lowongan yang bagaimana akan diisi melalui
rekrutmen dari luar. Dengan rencana demikian akan membatasi langkah dan
tindakan para pencari tenaga kerja, mereka harus mematuhi apa yang telah
ditetapkan.
.
Kebiasaan pencari tenaga kerja
Para pencari tenaga kerja mungkin saja sudah mempunyai
kebiasaan-kebiasaan tertentu. Segi negatif dari kebiasaan, yang merupakan
kendaka dalam proses rekrutmen ialah kecenderungan berbuat kesalahan yang sama
terutama apabila kesalahan yang pernah dibuat tidak mempunyai dampak negatif
kuat bagi organisasi.
.
Kondisi eksternal
Tingkat pengangguran. Ketiak tingkat pengangguran tinggi, para pencari tenaga
kerja dapat bertindak lebih selektif karena banyaknya pelamar. Sebaiknya,
ketika tingkat pengngguran rendah, pencari tenaga kerja tidak tepat kalau ”jual
mahal” karena pencari pekerja tidak terlalu sulituntuk memperoleh pekerjaan
yang sesuai dengan pendidikan, pelatihan dan pengalamannya.
Kedudukan organisasi pencari tenaga
kerja baru dengan organisasi laimn yang bergerak dibidang kegiatan yang sama
atau menghasilkan barang dan jasa sejenis.
Analisis tentang kedudukan relatif suatu organisasi turut menetukan sikap para
pencari tenaga kerja dalam menyelenggarakan rekrutmen.
Langka tindaknya keahlian atau
keterampilan terentu. Dipasaran kerja,tersedia tidaknya
orang memeilih pengetahuan dan keterampilan tertentu itu tidaklah konstan, bisa
saja suatu ketika terjadi kelangkaan orang yang memeilki keahlian tertentu.
Dengan demikian sikap dan tindakan para pencari tenaga kerja baru berbeda
dibandingkan jika tidak menghadapi suasana kelangkaan.
Proyeksi angkatan kerja pada
umumnya. Hal ini berkaitan dengan berbagai
faktor demografi, seperti laju pertumbuhan penduduk, dari nsegi jenis kelamin,
jumlah dan jenis keluaran lembaga pendidikan. Dari proyeksi tersebut para
pencari tenaga kerja dapat memperkirakan apakah jumlah pelamar akan banyak dan
dengan kualifikasi yang bagaimana.
Peraturan perundang-undangan
dibidang ketenegakerjaan. Berbagai
peraturan perundang-undngan merupakan faktor eksternal yang harus
diperhitungkan dan di taati misalnya, ketentuan mengenai upah minimim, upah
lembur, ketentuan memeperkerjakan wanita dalam persentase tertentu, hak cuti
pegawai.
Praktek rekrutmen oleh organisasi
lain. Kondisi ideal dalam dunia keniagaan
ialah apabila semua organisasi menerapkan norma-norma etika yang telah
disepakati bersama. Akan tetapi dalam kenyataan tidak selalu demikian, banyak
praktek-praktek pengelolaan organisasi, termasuk rekrutmen yang melanggar
norma-norma etika.
Tuntutan tugas yang kelak akan
dikerjakan oleh para pekerja baru.
Peranan informasi tentang analisis pekerjaan adalah sangat penting, dengan
informasi ini para pencari kerja tidak lagi semata-mata berpedoman kepada
keinginan manajer yang akan memperkerjakan tenaga baru itu kelak, tetapi msudah
memperhitungkan faktor-faktor lain yang memang harus diperhitungkan.
Berbagai
kendala yang mugkin dihadapi dalam merekrut tenega kerja baru harus
dipertimbangkan secara matang, dengan demikian waktu, tenaga da biaya yang
dikeluarkan sepadan dengan hasil yang dicapai, yaitu tersedianya tenaga kerja
baru yang memenuhi berbagai persyaratan dan tuntutan tugas yang akan
dilaksanakan.
4. proses perekrutan
Ada dua cara yang dikenal yaitu :
1. Non-ilmiah
Seleksi yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada kriteria, standart, atau
spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan
kepada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi non-ilmiah sering dilaksanakan di
negara sedang berkembang, karena umumnya belum melaksanakan manajemen
professional. Unsur-unsur yang diseleksi meliputi :
- Surat lamaran bermaterai atau tidak
- Ijazah sekolah dan daftar nilai
- Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
- Referensi dari pihak yang dapat dipercaya
- Wawancara langsung
- Penanpilan dan keadaan fisik pelamar
- Keturunan dari pelamar bersangkutan
- Tulisan pelamar
Seleksi non-ilmiah kurang dapat dipercaya, bahkan menimbulkan
kesulitankesulitan bagi perusahaan
2. ilmiah
Seleksi ini didasarkan kepada job specification dan kebutuhan nyata jabatan
yang diisi serta berpedoman kepada kriteria dan standart-standart tertentu.
Seleksi ilmiah hendaknya dilaksanaakan dengan cara-cara berikut :
- Metode kerja yang jelas dan sistematis.
- Berorientasi kepada prestasi kerja.
- Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan.
- Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya
- Berpedoman kepada Undang-Undang Perburuhan.
e. Kualifikasi seleksi
Kualifikasi seleksi meliputi :
- Umur
Umur dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja dan tanggung
jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur dalam Undang-Undang Perburuhan.
- Keahlian
Keahlian menentukan mampu tidaknya seseorang menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan kepadanya. Keahlian meliputi : technical skill, human skill,
conceptual skill, kecakapan untuk memanfaatkan kesempatan serta kecermatan
menggunakan peralatan yang dimiliki perusahaan.
- Kesehatan fisik
- Pendidikan
Pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.
- Jenis kelamin
Jenis kelamin harus diperhatikan berdasarkan sifat pekerjaan, waktu pekerjaan,
dan peraturan perburuhan.
- Tampang
Tampang hanyalah merupakan kualifikasi tambahan. Artinya, untuk jabatan
tertentu tampang akan turut membantu keberhasilan seseorang dalam tugasnya.
- Bakat
Orang yang berbakat lebih kreatif mengembangkan dirinya.
- Temperamen
Temperamen adalah pembawaan seseorang yang sulit dipengaruhi oleh lingkungan
yang melekat pada dirinya.
- Karakter
Karakter merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat diubah oleh lingkungan
atau pendidikan.
- Pengalaman kerja
Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang telah siap pakai
- Kerja sama
Kerja sama merupakan kunci keberhasilan perusahaan karena sifatnya positif
serta berasaskan kemampuan.
- Kejujuran
Kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas pada seseorang.
- Kedisiplinan
- Inisiatif dan kreatif
Inisiatif dan kreatif merupakan kaulifikasi yang penting karena dapat membuat
seseorang mandiri dalam menyelesaikan tugasnya.
f. Sistem dan prosedur seleksi
Sistem seleksi menurut Andrew F. Sikula adalah Succesive-Hurdles dan
Compensatory-Approach. Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang
dilaksanakan berdasarkan urutan testing. Compensatory-Approach adalah sistem
seleksi dengan menghitung rata-rata nilai test pelamar, apakah mencapai standar
atau tidak. Prosedur seleksi ditetapkan dengan cermat berdasarkan asas
efesiensi untuk memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatan yang
tepat.
g. Langkah-langkah seleksi
Langkah-langkah seleksi meliputi