l Orientasi
adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan baru yang
memberi mereka informasi mengenai perusahaan, jabatan, dan kelompok kerja (Mondy
2008).
l Orientasi
bertujuan membantu para karyawan baru menyesuaikan diri dengan memperkenalkan
mereka pada:
l
Peran mereka masing-masing
l
Organisasi dan kebijakannya
l
Rekan-rekan kerja mereka
Orientasi Kerja menurut Goldthorpe (1968):
orientation to work adalah arti sebuah pekerjaan terhadap seorang individu,
berdasarkan harapannya yang diwujudkan dalam pekerjaannya.
ada 3 jenis
orientasi Kerja karyawan dalam bekerja yaitu :
·
Instrumentally
jenis pendekatan ini
setiap karyawan memandang pekerjaan sebagai suatu tujuan akhir. Dimana karyawan-karyawan
tersebut bekerja berdasarkan satu alasan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Dan untuk menunjang gaya hidup mereka secara spesifik
a. Short-term instrumentally orientation
Jenis orientasi kerja ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan karyawan-karyawan untuk mendukung dan menambah pendapatan utama dengan cara bekerja di tempat lain, dan menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan sekunder. Karyawan pada jenis orientasi ini menganggap pekerjaan ini hanya bersifat sementara saja.
b. Long-term instrumentally orientation
Long-term instrumentally orientation adalah upaya dari karyawan-karyawan untuk menjadikan sebuah pekerjaan sebagai pekerjaan primer. Long-term instrumentally orientation dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Part-time employee atau karyawan paruh waktu : Untuk jenis karyawan paruh waktu, alasan memilih untuk menjalani pekerjaan dengan cara ini biasanya berhubungan dengan keterbatasan waktu yang mereka miliki. Biasanya karyawan jenis ini adalah dari golongan pelajar atau mahasiswa yang harus membagi waktu antara pekerjaan dan waktu untuk belajar, selain itu juga dari golongan wanita yang memiliki anak-anak yang masih berusia dibawah lima tahun.
- Full-time employee atau karyawan tetap : Jenis karyawan ini merupakan jenis karyawan yang secara konsisten meluangkan secara penuh waktu yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dengan menjadi karyawan tetap, dan tidak membagi waktu bekerja yang dimiliki untuk bekerja di tempat lain.
Jenis orientasi kerja ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan karyawan-karyawan untuk mendukung dan menambah pendapatan utama dengan cara bekerja di tempat lain, dan menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan sekunder. Karyawan pada jenis orientasi ini menganggap pekerjaan ini hanya bersifat sementara saja.
b. Long-term instrumentally orientation
Long-term instrumentally orientation adalah upaya dari karyawan-karyawan untuk menjadikan sebuah pekerjaan sebagai pekerjaan primer. Long-term instrumentally orientation dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Part-time employee atau karyawan paruh waktu : Untuk jenis karyawan paruh waktu, alasan memilih untuk menjalani pekerjaan dengan cara ini biasanya berhubungan dengan keterbatasan waktu yang mereka miliki. Biasanya karyawan jenis ini adalah dari golongan pelajar atau mahasiswa yang harus membagi waktu antara pekerjaan dan waktu untuk belajar, selain itu juga dari golongan wanita yang memiliki anak-anak yang masih berusia dibawah lima tahun.
- Full-time employee atau karyawan tetap : Jenis karyawan ini merupakan jenis karyawan yang secara konsisten meluangkan secara penuh waktu yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dengan menjadi karyawan tetap, dan tidak membagi waktu bekerja yang dimiliki untuk bekerja di tempat lain.
·
Solidaristic
bahwa setiap karyawan memandang sebuah pekerjaan bukan
secara simple sebagai tujuan akhir saja, melainkan segi yang dikedepankan
adalah hubungan dan aktivitas sosial yang bisa didapat, dan ini dipandang
sebagai bentuk emotionally rewarding.Karyawan yang memilih orientasi kerja
jenis ini dalam memilih tempat bekerja, lebih memperhatikan suasana bekerja
berdasarkan hubungan sosial yang kuat.
l
Bureaucratic
bahwa yang membuat seorang karyawan memilih pekerjaan dan
mengoptimalkan diri pada pekerjaan yang dipilihnya itu adalah hal-hal yang
disediakan oleh perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Hal-hal tersebut
dapat berupa fasilitas-fasilitas yang diberikan.
Topik-topik Orientasi
1.
Isu-Isu
Organisasional
a.
Sejarah
b.
Organisasai
c.
Nama dan jabatan para eksekutif utama
d.
Jabatan dan departemen karyawan
e.
Denah fasilitas fisik
f.
Masa percobaan
g.
Produk atau jasa yang dihasilkan
h.
Tinjauan proses produksi
i.
Kebijakan dan peraturan perusahaan
j.
Peraturan kedisiplinan
k.
Buku saku karyawan
l.
Prosedur dan penegakan keselamatan
2.
Hak-Hak Karyawan
a.
Skala bayaran dan waktu bayaran
b.
Cuti dan libur
c.
Waktu istirahat
d.
Tunjangan pelatihan dan pendidikan
e.
Konseling
f.
Tunjangan asuransi
g.
Program pensiun
h.
Layanan-layanan organisasi bagi karyawan
i.
Program rehabilitasi
3.
Perkenalan
a.
Dengan atasan
b.
Dengan rekan-rekan kerja
c.
Dengan pelatih
d.
Dengan penasihat karyawan
4.
Jabatan
a.
Lokasi
b.
Tugas-tugas
c.
Persyaratan keselamatan
d.
Tinjauan jabatan
e.
Tujuan
f.
Hubungan dengan jabatan-jabatan lainnya
Manfaat Program Orientasi (Werther & Davis 1996)
l Mengurangi
kecemasan karyawan
l Karyawan
baru bisa mempelajari tugasnya dengan lebih baik
l Karyawan
memiliki ekspektasi yang lebih realistis mengenai pekerjaannya
l Mencegah
pengaruh buruk dari rekan kerja atau atasan yang kurang mendukung
l Karyawan
baru menjadi lebih mandiri
l Karyawan
baru bekerja dengan lebih baik
l Mengurangi
kecenderungan karyawan baru untuk mengundurkan diri dari pekerjaan
Penempatan Karyawan
l Penempatan
(placement) adalah penugasan (assignment)
atau penugasan kembali (reassignment) seorang karyawan
pada sebuah jabatan baru.
l Sebagian
besar keputusan penempatan diambil oleh manajer lini, dalam hal
ini atasan langsung karyawan yang bersangkutan.
l Peran
departemen SDM adalah memberi saran kepada manajer lini mengenai
kebijakan perusahaan dan memberikan konseling kepada para karyawan.
Jenis-jenis
penempatan
l Promosi:
Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang lebih tinggi, baik dari segi bayaran,
tanggung jawab, dan/atau level organisasionalnya. Ada dua jenis promosi:
l Berdasarkan
prestasi
l Berdasarkan
senioritas
l Transfer:
Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang setara, baik dari segi bayaran, tanggung
jawab, dan/atau level organisasionalnya.
l Demosi:
Karyawan dipindahkan ke posisi lain yang lebih rendah, baik dari segi bayaran,
tanggung jawab, dan/atau level organisasionalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar